Kamis, 12 September 2013

Benarkah Blackberry Akan Terancam Bangkrut?


Benarkah Blackberry Akan Terancam Bangkrut?


Saham Blackberry menguat setelah perusahaan teknologi asal Kanada ini mengatakan bahwa Dewan Pemegang Saham telah meluncurkan sebuah kajian formal  dengan topik "strategi alternatif". Yang termasuk di dalamnya adalah kemungkinan untuk menjual saham perusahaan ini. Mereka mengatakan review yang disepakati bisa mengakibatkan BlackBerry berpeluang menjadi perusahaan patungan, kemitraan strategis ataupun penjualan BlackBerry . Namun, hal ini juga mendorong harga saham BlackBerry meroket.

Goyahnya Harga Saham RIM


Saham BlackBerry yang naik lebih dari 10 persen , atau 1,08 USD menjadi ditutup pada level 11,13 USD di Bursa Efek Toronto , sekitar 8 USD  masih di bawah kenaikan  pada bulan Januari ketika saham didorong oleh optimisme Q10. Saham naik adalah bentuk kefrustrasian pemegang saham , menurut analis ekuitas Troy Crandall , perusahaan investasi yang berbasis di Montreal MacDougall , MacDougall dan MacTier .

BlackBerry 10 belum memenuhi harapan yang diinginkan sejak debutnya pada bulan Januari dan ditegaskan perusahaan telah lama menderita keuntungan yang terus menurun. Ditambahkan juga sebagian besar investor belum benar-benar melihat banyak kemajuan dari manajemen , " kata Crandall CBC News . Mereka menambahkan “ Sudah waktunya untuk melakukan sesuatu . "

BlackBerry juga mengumumkan Senin bahwa Prem Watsa , kepala perusahaan asuransi Keuangan Fairfax Kanada dan salah satu pemegang saham utama BlackBerry , telah mengundurkan diri dari dewan pemegang saham BlackBerry karena adanya  potensi konflik. Fairfax Financial , yang memiliki 9,9 persen dari saham BlackBerry , dilaporkan berada dalam pembicaraan dengan investor ekuitas swasta untuk menemukan cara menarik kembali investasinya.

Pembeli lebih tertarik saat beberapa tahun yang lalu pada masa kejayaan Blackberry, kata Crandall , ketika itu Microsoft , Oracle  dan nama-nama besar lainnya melirik perusahaan asal Kanada ini. Tapi saat ini semua perusahaan tersebut sudah tidak lagi berminat. Bulan lalu, Blackberry memberhentikan 250 karyawan, setelah pada tahun 2012 menambah 5.000 pekerja ketika berusaha untuk kembali bangkit di pasar smartphone yang sangat kompetitif kala itu.

Jadi apa tanggapan anda mengenai hal ini? kita simak update beritanya..

0 komentar:

Posting Komentar